Penetapan kadar
Barium (Ba) dalam garam
Barium Klorida
Metode Gravimetri Cara Pengendapan
A.
IDENTIFIKASI
1. Jenis : Padatan
2. Bentuk : Kristal
3. Warna : Putih
4. Jumlah : 0.5042 gram
B.
TUJUAN
v Untuk mengetahui kadar
Barium yang terkandung dalam
Barium Klorida dengan metode gravimetri cara pengendapan
v Untuk mengetahui
prinsip dasar penetapan Barium dengan metode gravimetri cara pengendapan.
C.
TEORI DASAR
Gravimetri adalah suatu cara penentuan unsure atau senyawa berdasarkan kepada berat dimana unsur yang akan ditentukan dipisahkan dulu serta dirobah menjad isenyawa tertentu dan murni kemudian baru ditimbang. Penimbangan hasil reaksi dilakukan dengan menggunakan timbangan analitis agar diperoleh hasil yang lebih teliti,karena dapat mengukur sampai berat 0.1 miligram.
Pada penetapan kadar
Barium dalam garam Barium Klorida digunakan cara pengendapan. Cara pengendapan adalah senyawa atau unsur yang akan ditentukan, direaksikan dengan pereaksi tertentu sehingga terbentuk senyawa yang mengendap, endapan dipisahkan dan dikeringkan serta ditimbang sampai berat konstan.
Barium sulfat mempunyai keterlarutan dalam air kira-kira 3 mg dm-3 pada temperature biasa. Keterlarutan ini bertambah dengan adanya asam-asam mineral, karena terbentuknya ion hydrogen sulfat (SO4-2
+ H+ = HSO4) begitulah keterlarutannya pada
temperature kamar dengan adanya asam klorida,
tetapi keterlarutannya menjadi lebih kecil dengan adanya ion - ion barium yang cukup berlebih. Meskipin demikian biasanya unutuk melakukan pengendapan dengan larutan sedikit asam, untuk mencegah kemungkinan terbentuknya garam-garam barium dari anion-anion
sepertikromat, karbonat, danfosfat yang tak bias larutan dalam larutan netral.
Barium sulfat memperlihatkan kecenderungan untuk menyeret turun garam-garam lain. Bila suatu endapan memisah dari dalam suatu larutan, endapan itu tak selalu sempurna murninya. Mungkin mengandung berbagai zat pengotor, bergantung pada sifat endapan, dan kondisi pengendapan. Kontaminasi endapan oleh zat - zat
yang secara normal larutan dalam larutan induk dinamakan kopresipitasi. Apabila hasil yang didapatkan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan bergantung pada sifata garam yang berkopresipitasi. Garam – garam ini akan menambah bobot sebenarnya dari
barium sulfat.
D. REAKSI KIMIA
BaCl2.2H2O BaCl2
2 H2O
BaCl2
H2SO4 BaSO4 mengendap +
2 HCl
E. ALAT
DAN BAHAN
v
ALAT
Alat gelas
:
No.
|
NamaAlat
|
Kapasitas
|
Jumlah
|
1.
|
Gelaspiala
|
250 mL
|
4buah
|
2.
|
Gelaspiala
|
1000 mL
|
1buah
|
3.
|
Gelasukur
|
50mL
|
1buah
|
4.
|
Gelasukur
|
1000 mL
|
1 buah
|
5.
|
Erlenmeyer
|
250 mL
|
1 buah
|
6.
|
Corong
|
-
|
2 buah
|
7.
|
Tabungreaksi
|
-
|
1 buah
|
8.
|
Cawanporselen
|
2 buah
|
|
9.
|
Batangpengaduk
|
1 buah
|
Alat non gelas:
No.
|
NamaAlat
|
Kapasitas
|
Jumlah
|
1.
|
Standar
|
1buah
|
|
2.
|
Klem
|
2 buah
|
|
3.
|
Botolsemprot
|
1 buah
|
Alat instrument :
No.
|
NamaAlat
|
Jumlah
|
1.
|
Oven
|
1
|
2.
|
Neracaanalitik
|
1
|
3.
|
Furnace
|
1
|
Bahan
No.
|
NamaBahan
|
Konsentrasi
|
Satuan
|
Jumlah/Vulome
|
1.
|
Sampel Ba dari Barium Klorida
|
0.5093
|
||
2.
|
H2SO4
|
4
|
N
|
10 mL
|
3.
|
HCl
|
4
|
N
|
3 tetes
|
4.
|
HNO3
|
4
|
N
|
3 tetes
|
5.
|
AgNO3
|
0.1
|
N
|
3 tetes
|
6.
|
Kertassaring
|
2 buah
|
||
7.
|
Aquadest
|
1000 mL
|
E. CARA KERJA
- Ditimbang dengan teliti ± 0.5 gram sampel garam barium klorida
- Larutkan kedalam gelas piala, paskan dengan aquadest sampai 150 mL dan diasamkan dengan menambahkan 3 tetes HCl 4 N
- Didihkan larutan sampel tersebut sampai mendidih
- Larutan tersebut diendapkan dengan larutan H2SO4 encer panas dengan menambahkan secara berlahan sambil diaduk
- Larutan dipanaskan selama 1 jam di atas penangas air
- Uji larutan apakah BaCl sudah mengendap semua
- Endapan disaring dengan kertas saring
- Endapan dicuci dengan air panas yang mengandung beberapa tetes H2SO4 sampai bebas dari klorida
- Endapan disaring, diarangkan dan diabukan pada suhu 900oC selama 1 jam.
- penimbangan dilakukan sampai bobot konstan
H. DATA/PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
Data
penimbangan :
No.
|
Berat sampel
|
Berat Cawan kosong
|
Berat cawan + sampel setelah pemanasan
|
Berat sampel setelah pemanasan
|
1.
|
0.5042gram
|
37,3948 gram
|
37,8435 gram
|
0.4487 gram
|
Kadar
Ba = 52,50
%
PEMBAHASAN
Pada saat pelarutan sampel ditambahkan HCl
4N 3 tetes yang berguna untuk mengasamkan dan melarut sempurnakan sampel. Karena
BaCl2 Dan HCl mempunyai
ion senama, sehingga Ba dan Cl berpisah
Sampel diendapkan dengan H2SO4 encer dalam keadaan panas dilakukan agar mempercepat reaksi dalam pengendapan sampel. Uji klorida bertujuan untuk memastikan apakah didalam endapan sudah tidak terdapat Cl, karena yang kita tentukan adalah
Ba. Pada saat uji klorida ditambahkan
HNO3 4N bertujuan untuk mengasamkan dan ditambahkan AgNO3
0.1 N, karena mempunyai
ion yang senama sehingga cepat beraksi, dan membentuk endapan putih jika bereaksi
Cl.
I. KESIMPULAN
Dari pratikum yang dilakukan dengan menggunakan metoda gravimetric cara pengendapan
di dapatkan kadar Barium (Ba) yang terdapat dalam sampel
Barium Klorida adalah 52,50 %
J. DAFTAR
PUSTAKA
Bassett,J.dkk.1994.Buku Ajaran VOGEL : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi ke-4.EGC. Jakarta.
suhu berapa????
BalasHapuskenapa ion Cl harus dihilangkan????