A. Uji
Kualitas Reagen
Uji
kualitas reagen harus dilakukan :
1. Setiap
kali batch larutan kerja (working solution) dibuat.
2. Setiap
minggu (sangat penting untuk larutan pewarna Ziehl Neelsen)
3. Bila
sudah mendekati masa daluwarsa.
4. Bila
ditemukan / terlihat tanda-tanda kerusakan (timbul kekeruhan, perubahan warna,
timbul endapan)
5. Bila
terdapat kecurigaan terhadap hasil pemeriksaan.
Pengujian kualitas dapat dilakukan dengan :
Pengujian kualitas dapat dilakukan dengan :
a. Melakukan
pemeriksaan bahan kontrol assayed yang telah diketahui nilainya dengan menggunakan
reagen tersebut.
b. Menggunakan
strain kuman.
B. Uji
kualitas Antigen-Antisera :
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam penggunaan antigen dan antisera :
1. Penggunaannya
harus mengikuti petunjuk pabrik.
2. Setiap
akan digunakan, antigen atau antibodi dalam botol harus dikocok dahulu dan
sesuaikan suhunya dengan suhu kamar.
3. Simpan
pada suhu yang dianjurkan.
4. Ada
beberapa reagen serologik yang tidak boleh dibekukan.
5. Hindari
pembekuan dan pencairan yang berulang-ulang.
6. Periksa
masa kadaluarsanya, jangan memakai antigem-antisera bila masa kadaluarsanya
terlampaui.
7. Untuk
menguji aglutinasi antisera, gunakan kultur kuman segar dan murni yang
diketahui reaktifitasnya.
8. Pemeriksaan
selalu dilakukan dengan mengikut sertakan beberapa serum kontrol yang sudah
diketahui reaktifitasnya.
9. Jika
memungkinkan, nyatakan kekuatan serum kontrol dalam UI per ml.
10. Pasangan
serum masa akut dan konvalesen dari penderita yang sama harus diperiksa dengan
nomor batch yang sama.
11. Untuk
diagnosa serologik sifilis, hanya digunakan prosedur baku nasional atau
internasional.
Setiap batch pemeriksaan
serologis harus diikuti :
a. Serum
kontrol negatif (kontrol spesifisitas)
b. Serum
reaktif yang lemah (kontrol sensitifitas)
c. Serum
reaktif yang kuat (kontrol titrasi) m. Titer seluruh serum kontrol harus selalu
dicatat.
Uji
kualitas antigen- antisera :
a. Uji
kualitas antigen
1. Uji
biokimia
2. Uji
fisik kimia
3. Uji
aglutinasi
4. Uji
titrasi
5. Uji
kemurnian
6. Uji
binatang percobaan
b. Uji
kualitas antisera
1. Uji aglutinasi
2. Uji
titrasi
3. Uji
dengan berbagai antigen atau larutan NaCl
Agar media
mempunyai kualitas seperti yang diharapkan perlu dilakukan uji kualitas,seperti
:
1. uji spesifitas dilakukan dengan menggunakan bakteri
kontrol yang sesuai dengan jenis dan fungsi media yang dibuat. Hal ini
bermanfaat untuk membantu mengetahui
kelompok dan jenis serta fungsi media yang dibutuhkan
2.
Secara visual
dengan
memperhatikan atau melihat warna, kekeruhan dan lain-lain.
Contoh: a. Media gula-gula yang dilengkapi
tabung Durham bila terlihat gelembung udara
berarti sudah tidak dapat dipergunakan lagi.2)
b. Bila warna media tidak sesuai dengan warna standar maka harus
dicurigaiadanya perbedaan pH, untuk itu periksalah dengan pH meter.Bila pH
media berbeda ± 0,2 satuan, tambahkan asam atau basa atau dibuat baru.
3. Uji sterilitas
merupakan
suatu keharusan terutama pada media yang diperkayadengan bahan-bahan tertentu
seperti agar darah atau agar coklat.Cara:
a. Ambil sejumlah
5 % dari tiap batch media yang dibuat.
b. Inkubasi selama 1-2 hari pada suhu
35° C.
c. Bila terdapat
pertumbuhan lebih dari 2 koloni mikroorganisme/ cawan petri atau lebih, berarti seluruh media
dari batch tersebut tidak dapat dipakai.
4.
Uji spesifitas dengan penanaman mikroorganisme kontrol positif dan
kontrolnegatif Mikroorganisme kontrol kualitas (strain kuman) adalah
mikroorganisme spesifik yang seharusnya tumbuh pada media tertentu.
Mikroorganisme tersebut memiliki ciri
morfologi, biokimia, serologi yang dapat diuji dan mampu menunjukkan stabilitas reproduksi yang tetap
bilamana ditempatkan pada kondisi yang sesuai.
Hal-hal khusus yang harus diperhatikan pada media dan
reagen agar terjaga kualitasnya adalah :
a.
Media
dehidrasi
·
Media
yang didehidrasi tidak dapat disimpan untuk waktu yang tak terbatas, terutama bila penutup wadah telah dibuka.2.
·
Jumlah keseluruhan harus dikemas dalam wadah yang akan
habis digunakan dalam 1-2 bulan
·
saat diterima, semua wadah tertutup rapat.
·
Tanggal penerimaan harus dicatat pada setiap wadah.5.
·
Semua media dehidratasi harus disimpan di tempat gelap,
sejuk (suhu < 25° C) dan berventilasi baik. Rak-rak penyimpanan tidak boleh
ditempatkan di dekat autoklaf atau tempat pencucian karena suhu dan kelembaban
yang tinggi.
·
Tanggal membuka kemasan harus dicatat pada wadah
tersebut.
b.
Media
yang telah dilarutkan:
·
Hindari terkena cahaya matahari langsung atau panas.
·
Media yang diperkaya dengan darah, bahan organik atau
antibiotik harusdisimpan di dalam lemari es.
·
Harus dijaga agar media tidak mengalami kekeringan. Untuk
media dalampetridish sebaiknya disimpan dalam kantong plastik tertutup dan
disimpan didalam lemari es.
·
Harus diperhatikan batas lama penyimpanannya, yaitu:
Tabung dengan sumbat kapas : 1 minggu
Tabung dengan sumbat longgar : 1 minggu
Cawan petri (dalam bungkus plastik) : 3 minggu
Botol dengan tutup ulir (screw cap) : 3 bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar