Penetapan kadar Tembanga (Cu) dalam
sampel
Metode Spektrofotometri UV-Visible
A.
IDENTIFIKASI
1. Jenis : Cairan
2. Bentuk : Cair
3. Warna : Biru
4. Jumlah : 10 mL
B.
TUJUAN
Untuk mengetahui kadar Cu yang
terdapat didalam sampel dengan metoda spektofotometri UV-Visible.
C.
TEORI
DASAR
Pada penetapan Cu, dimana Cu diasamkan
dahulu dengan penambahan H2SO4 sehingga Cu berisah dari
SO4-2 membentuk [ Cu (H2O)6]+2
sehingga keadaan Cu stabil. Cu ditambahkan ddengan Amoniak : air = 1:1 sehingga
Cu+2 dapat berikatang dengab NH3 dan membentuk ion
kompleks sehingga menghasilkan warna biru, semakin tinggi konsentrasi pada
Cu,maka semakin pekat pula warna yang terbentuk.
Unuk menentukan kadar Cu yang terdapat
didalam sampel pada praktikum ini dilakukan dengan metoda spektrofotometri
UV-Visible. Spektofotometri UV-Visible adalah suat metoda analisis yang
digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan berwarna yang didasarkan atas
pengukuran serapan (A) sinar monikromatis daerah panjang gelombang 300-700 nm
oleh larutan berwarna menggunakan detektor foto tube.
Ada tiga langkah yang harus dilakukan
untuk bekerja menggunakan spektrofotometri UV-Visible yaitu:
1.
Pembentukan
warna (dengan penambahan pereaksi)
2.
Memilih
panjang gelombang
3.
Membuat
kurva kalibrasi standar dan pnentuan konsentrasi
Prinsip kerja alat spektrofotometer
yaitu sinar polikromatis dirubah menjadi sinar monokromatis oleh monokromator,
lalu sinar monokromatis yang panjang gelombangnya sesuai dengan larutan
berwarna / sampel yang ada pada kuvet, diserap oleh larutan berwarna dan
diteruskan kedektor sehingga akan terbaca pada alat baca.
D.
REAKSI
KIMIA
CuSO4.5H2O
+H2SO4 [
Cu (H2O)6]+2
+ 2 SO4
NH4OH
NH3 + H2O
[Cu
(H2O)6]+2 + 4
NH3 [Cu
(NH3)4 (H2O)2]+2 + 5 H2O
E. PROSEDUR
a. Alat
Alat gelas
No.
|
Nama Alat
|
Kapasitas
|
Jumlah
|
1.
|
Labu
ukur
|
25
mL
|
6
buah
|
1.
|
Labu
Ukur
|
50
mL
|
1
buah
|
2.
|
Labu
Ukur
|
100
mL
|
1
buah
|
3.
|
Buret
|
50
mL
|
1
buah
|
4.
|
Gelas
Piala
|
250
mL
|
2
buah
|
5.
|
Pipet
Gondok
|
10
Ml
|
1
buah
|
6.
|
Pipet
Tetes
|
-
|
1
buah
|
Alat non-gelas
No.
|
Nama Alat
|
Kapasitas
|
Jumlah
|
|
|
|
|
1.
|
Bulp
pipet
|
-
|
1
buah
|
2.
|
Standar
|
-
|
1
buah
|
3.
|
Klem
|
-
|
1
buah
|
4.
|
Botol
semprot
|
-
|
1
buah
|
Alat Instrumen
No.
|
Nama
alat
|
Kapasitas
|
Jumlah
|
|
|
|
|
1.
|
Spektrofotometri
UV-Visible single beam
|
-
|
1
set
|
|
|
|
|
b. Bahan
No.
|
Nama
Bahan
|
Konsentrasi
|
Satuan
|
Jumlah/volume
|
|
|
|
|
|
1.
|
Larutan
Cu+2 1000 ppm dari CuSO4.5 H2O
|
1000
|
ppm
|
10
mL
|
2.
|
Amoniak
: Air
|
1:1
|
-
|
35
mL
|
3.
|
H2SO4
|
25
|
N
|
5
ml
|
4.
|
Aquades
|
-
|
-
|
1
L
|
F.
CARA
KERJA
1.
Disiapkan
larutan standar dengan membuat larutan induk Cu+2 1000 ppm dari CuSO4.5
H2O sebanyak 1000 mL (dengan penambahan H2SO4
pekat 2,5 mL), diintermedietkan menjadi 100 ppm kedalam labu ukur 100 mL.
Dibuat deret strandar dengan konsentrasi 0 ppm,10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm,
50 ppm, dipipet x mL larutan intermediet kedalam masing- masing labu ukur 50
mL, ditambahkan H2SO4 pekat 3 tetes kemudian ditambahkan
pereaksi amoniak :air 1:1 sebanyak 5 mL. Paskan sampai tanda tera dengan
aquadess.
2.
Disiapkan
sampel dengan memipet larutan sampel yang mengandunng Cu+2 kedalam
labu ukur 50 mL sebanyak 10 mL, ditamabahkan H2SO4 pekat
3 tetes kemudian tambahkan pereaksi amoniak : air = 1:1 sebanyak 5 mL, dipaskan
sampai tanda tera dengan penambahan aquades.
3.
Diukur
deret standar dan sampel dengan spektrofotometri UV-Visible pada panjang
gelombang 616.
4.
Dibuat
pengolahan data dengan membuat kuvrva regresi dan korelasi.
G.
PENGAMATAN
Sampel biru muda jernih
Sampe
+ H2SO4 pekat 3 + amoniak :air 1:1 biru tua
Larutan
induk biru
Larutan
intermediet biru
Deret
standar + H2SO4 pekat 3 + amoniak :air 1:1 biru tua (semakin tinggi konsentrasi
semakin pekat warnanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar