Senin, 30 April 2012

uji kualitas reagen dan media


A.    Uji Kualitas Reagen
Uji kualitas reagen harus dilakukan :
1.      Setiap kali batch larutan kerja (working solution) dibuat.
2.      Setiap minggu (sangat penting untuk larutan pewarna Ziehl Neelsen)
3.      Bila sudah mendekati masa daluwarsa.
4.      Bila ditemukan / terlihat tanda-tanda kerusakan (timbul kekeruhan, perubahan warna, timbul endapan)
5.      Bila terdapat kecurigaan terhadap hasil pemeriksaan.
Pengujian kualitas dapat dilakukan dengan :
a.       Melakukan pemeriksaan bahan kontrol assayed yang telah diketahui nilainya dengan menggunakan reagen tersebut.
b.      Menggunakan strain kuman.

B.     Uji kualitas Antigen-Antisera :
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan antigen dan antisera :
1.      Penggunaannya harus mengikuti petunjuk pabrik.
2.      Setiap akan digunakan, antigen atau antibodi dalam botol harus dikocok dahulu dan sesuaikan suhunya dengan suhu kamar.
3.      Simpan pada suhu yang dianjurkan.
4.      Ada beberapa reagen serologik yang tidak boleh dibekukan.
5.      Hindari pembekuan dan pencairan yang berulang-ulang.
6.      Periksa masa kadaluarsanya, jangan memakai antigem-antisera bila masa kadaluarsanya terlampaui.
7.      Untuk menguji aglutinasi antisera, gunakan kultur kuman segar dan murni yang diketahui reaktifitasnya.
8.      Pemeriksaan selalu dilakukan dengan mengikut sertakan beberapa serum kontrol yang sudah diketahui reaktifitasnya.
9.      Jika memungkinkan, nyatakan kekuatan serum kontrol dalam UI per ml.
10.  Pasangan serum masa akut dan konvalesen dari penderita yang sama harus diperiksa dengan nomor batch yang sama.
11.  Untuk diagnosa serologik sifilis, hanya digunakan prosedur baku nasional atau internasional.
Setiap batch pemeriksaan serologis harus diikuti :
a.       Serum kontrol negatif (kontrol spesifisitas)
b.      Serum reaktif yang lemah (kontrol sensitifitas)
c.       Serum reaktif yang kuat (kontrol titrasi) m. Titer seluruh serum kontrol harus selalu dicatat.
Uji kualitas antigen- antisera :
a.       Uji kualitas antigen
1.      Uji biokimia
2.      Uji fisik kimia
3.      Uji aglutinasi
4.      Uji titrasi
5.      Uji kemurnian
6.      Uji binatang percobaan

b.      Uji kualitas antisera
1.       Uji aglutinasi
2.      Uji titrasi
3.      Uji dengan berbagai antigen atau larutan NaCl
Agar  media mempunyai kualitas seperti yang diharapkan perlu dilakukan uji kualitas,seperti :
1.      uji spesifitas dilakukan dengan menggunakan bakteri kontrol yang sesuai dengan jenis dan fungsi media yang dibuat. Hal ini bermanfaat untuk membantu mengetahui kelompok dan jenis serta fungsi media yang dibutuhkan
2.      Secara visual
dengan memperhatikan atau melihat warna, kekeruhan dan lain-lain.
Contoh: a. Media gula-gula yang dilengkapi tabung Durham bila terlihat gelembung udara berarti sudah tidak dapat dipergunakan lagi.2)
b. Bila warna media tidak sesuai dengan warna standar maka harus dicurigaiadanya perbedaan pH, untuk itu periksalah dengan pH meter.Bila pH media berbeda ± 0,2 satuan, tambahkan asam atau basa atau dibuat baru.
3.  Uji sterilitas
merupakan suatu keharusan terutama pada media yang diperkayadengan bahan-bahan tertentu seperti agar darah atau agar coklat.Cara:
a.       Ambil sejumlah 5 % dari tiap batch media yang dibuat.
b.      Inkubasi selama 1-2 hari pada suhu 35° C.
c.       Bila terdapat pertumbuhan lebih dari 2 koloni mikroorganisme/ cawan petri atau lebih, berarti seluruh media dari batch tersebut tidak dapat dipakai.

4.              Uji spesifitas dengan penanaman mikroorganisme kontrol positif dan kontrolnegatif  Mikroorganisme kontrol kualitas (strain kuman) adalah mikroorganisme spesifik yang seharusnya tumbuh pada media tertentu. Mikroorganisme tersebut memiliki ciri morfologi, biokimia, serologi yang dapat diuji dan mampu menunjukkan stabilitas reproduksi yang tetap bilamana ditempatkan pada kondisi yang sesuai.



Hal-hal khusus yang harus diperhatikan pada media dan reagen agar terjaga kualitasnya adalah :

a.       Media dehidrasi
·         Media yang didehidrasi tidak dapat disimpan untuk waktu yang tak terbatas, terutama bila penutup wadah telah dibuka.2.
·         Jumlah keseluruhan harus dikemas dalam wadah yang akan habis digunakan dalam 1-2 bulan
·         saat diterima, semua wadah tertutup rapat.
·         Tanggal penerimaan harus dicatat pada setiap wadah.5.
·         Semua media dehidratasi harus disimpan di tempat gelap, sejuk (suhu < 25° C) dan berventilasi baik. Rak-rak penyimpanan tidak boleh ditempatkan di dekat autoklaf atau tempat pencucian karena suhu dan kelembaban yang tinggi.
·         Tanggal membuka kemasan harus dicatat pada wadah tersebut.

b.      Media yang telah dilarutkan:
·         Hindari terkena cahaya matahari langsung atau panas.
·         Media yang diperkaya dengan darah, bahan organik atau antibiotik harusdisimpan di dalam lemari es.
·         Harus dijaga agar media tidak mengalami kekeringan. Untuk media dalampetridish sebaiknya disimpan dalam kantong plastik tertutup dan disimpan didalam lemari es.
·         Harus diperhatikan batas lama penyimpanannya, yaitu:
Tabung dengan sumbat kapas : 1 minggu
Tabung dengan sumbat longgar : 1 minggu
Cawan petri (dalam bungkus plastik) : 3 minggu
Botol dengan tutup ulir (screw cap) : 3 bulan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar