Sabtu, 28 April 2012


Penetapan kadar Tembanga (Cu) dalam sampel
Metode Spektrofotometri UV-Visible

A.   IDENTIFIKASI
1.    Jenis        :  Cairan
2.    Bentuk     :  Cair
3.    Warna      :  Biru
4.    Jumlah     :  10 mL

B.   TUJUAN
Untuk mengetahui kadar Cu yang terdapat didalam sampel dengan metoda spektofotometri UV-Visible.

C.   TEORI DASAR
Pada penetapan Cu, dimana Cu diasamkan dahulu dengan penambahan H2SO4 sehingga Cu berisah dari SO4-2 membentuk [ Cu (H2O)6]+2 sehingga keadaan Cu stabil. Cu ditambahkan ddengan Amoniak : air = 1:1 sehingga Cu+2 dapat berikatang dengab NH3 dan membentuk ion kompleks sehingga menghasilkan warna biru, semakin tinggi konsentrasi pada Cu,maka semakin pekat pula warna yang terbentuk.
Unuk menentukan kadar Cu yang terdapat didalam sampel pada praktikum ini dilakukan dengan metoda spektrofotometri UV-Visible. Spektofotometri UV-Visible adalah suat metoda analisis yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan berwarna yang didasarkan atas pengukuran serapan (A) sinar monikromatis daerah panjang gelombang 300-700 nm oleh larutan berwarna menggunakan detektor foto tube.
Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk bekerja menggunakan spektrofotometri UV-Visible yaitu:
1.    Pembentukan warna (dengan penambahan pereaksi)
2.    Memilih panjang gelombang
3.    Membuat kurva kalibrasi standar dan pnentuan konsentrasi
Prinsip kerja alat spektrofotometer yaitu sinar polikromatis dirubah menjadi sinar monokromatis oleh monokromator, lalu sinar monokromatis yang panjang gelombangnya sesuai dengan larutan berwarna / sampel yang ada pada kuvet, diserap oleh larutan berwarna dan diteruskan kedektor sehingga akan terbaca pada alat baca.

D.   REAKSI KIMIA
CuSO4.5H2O +H2SO4                             [ Cu (H2O)6]+2  +  2 SO4
                                                NH4OH                                NH3 + H2O
[Cu (H2O)6]+2 + 4  NH3                        [Cu (NH3)4 (H2O)2]+2 + 5 H2O

E.   PROSEDUR
a.      Alat
Alat gelas
No.
Nama Alat
Kapasitas
Jumlah
1.
Labu ukur
25 mL
6 buah
1.
Labu Ukur
50 mL
1 buah
2.
Labu Ukur
100 mL
1 buah
3.
Buret
50 mL
1 buah
4.
Gelas Piala
250 mL
2 buah
5.
Pipet Gondok
10 Ml
1 buah
6.
Pipet Tetes
-
1 buah

Alat non-gelas
No.
Nama Alat
Kapasitas
Jumlah




1.
Bulp pipet
-
1 buah
2.
Standar
-
1 buah
3.
Klem
-
1 buah
4.
Botol semprot
-
1 buah

Alat Instrumen
No.
Nama alat
Kapasitas
Jumlah




1.
Spektrofotometri UV-Visible single beam
-
1 set





b.      Bahan
No.
Nama Bahan
Konsentrasi
Satuan
Jumlah/volume





1.
Larutan Cu+2 1000 ppm dari CuSO4.5 H2O
1000
ppm
10 mL
2.
Amoniak : Air
1:1
-
35 mL
3.
H2SO4
25
N
5 ml
4.
Aquades
-
-
1 L

F.    CARA KERJA
1.    Disiapkan larutan standar dengan membuat larutan induk Cu+2 1000 ppm dari CuSO4.5 H2O sebanyak 1000 mL (dengan penambahan H2SO4 pekat 2,5 mL), diintermedietkan menjadi 100 ppm kedalam labu ukur 100 mL. Dibuat deret strandar dengan konsentrasi 0 ppm,10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm, dipipet x mL larutan intermediet kedalam masing- masing labu ukur 50 mL, ditambahkan H2SO4 pekat 3 tetes kemudian ditambahkan pereaksi amoniak :air 1:1 sebanyak 5 mL. Paskan sampai tanda tera dengan aquadess.
2.    Disiapkan sampel dengan memipet larutan sampel yang mengandunng Cu+2 kedalam labu ukur 50 mL sebanyak 10 mL, ditamabahkan H2SO4 pekat 3 tetes kemudian tambahkan pereaksi amoniak : air = 1:1 sebanyak 5 mL, dipaskan sampai tanda tera dengan penambahan aquades.
3.    Diukur deret standar dan sampel dengan spektrofotometri UV-Visible pada panjang gelombang 616.
4.    Dibuat pengolahan data dengan membuat kuvrva regresi dan korelasi.

G.   PENGAMATAN
Sampel                     biru muda jernih
Sampe + H2SO4 pekat 3 + amoniak :air 1:1                           biru tua
Larutan induk                      biru
Larutan intermediet                       biru
Deret standar + H2SO4 pekat 3 + amoniak :air 1:1                biru tua (semakin tinggi konsentrasi semakin pekat warnanya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar