Sabtu, 05 Mei 2012

Tempat wisata di INDONESIA (Sights in INDONESIA)

 Pulau Samosir



 


Danau toba dan pulau samosir ditengahnya
(Lake Toba and Samosir Island in the middle)

adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba di provinsi Sumatra Utara. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian para turis.
Tuktuk adalah pusat konsentrasi turis di Pulau Samosir. Dari Parapat, Tuktuk dapat dihubungkan dengan feri penyeberangan. Selain perhubungan air, Pulau Samosir juga dapat dicapai lewat jalan darat melalui Pangururan yang menjadi tempat di mana Pulau Samosir dan Pulau Sumatera berhubungan.
Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas Kabupaten Toba-Samosir.
Di pulau ini juga terdapat dua buah danau kecil sebagai daerah wisata yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang mendapat julukan "danau di atas danau".

Samosir island

is a volcanic island in the middle of Lake Toba in North Sumatra province. An island within an island with an altitude of 1,000 meters above sea level making the island into an island that attract the tourists.
Tuktuk is the concentration of tourists in the island. Of Parapat, Tuktuk can be connected with the ferry crossing. In addition to water transport, Samosir Island can also be reached by road via Pangururan as the place where the island of Sumatra Samosir and touch.
Samosir island itself is located in the new district Naidoo expanded in 2003 from the former District Toba-Samosir.
On this island there are also two small lakes as a tourist area that is Lake and Lake Aek Natonang Sidihoni who got the nickname "the lake on the lake".

Danau toba
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara
Lake Toba

Lake Toba is a volcanic lake with a length of 100 kilometers and 30 kilometers wide, located in North Sumatra Province, Indonesia. This lake is the largest lake in Indonesia and Southeast Asia. In the middle of this lake there is a volcanic island called the island.
Lake Toba has long been an important tourist destination in North Sumatra and Nias Bukit Lawang, attract domestic and foreign

Jam Gadang


Jam gadang adalah nama untuk menara jam mirip Big Ben yang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, dimana bila diterjemahkan dari bahasa Minang ke dalam bahasa Indonesia maka berarti "jam besar".
Selain sebagai pusat penanda kota Bukittinggi, Jam Gadang juga telah dijadikan sebagai objek wisata dengan dibangunnya taman di sekitar menara jam ini. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja maupun di hari libur. Sehingga acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini, salah satunya adalah sebagai titik dimulainya etape 4 Tour de Singkarak 2011.

Jam gadang
Hours is the name for the large sieve-like Big Ben clock tower is located in the center of Bukittinggi, West Sumatra, Indonesia. This clock has a clock tower with a large size on four sides so called the Clock Tower, which when translated from Minang into the Indonesian language it means "big day".
Aside from being a marker of central town of Bukittinggi, the Clock Tower has also been used as a tourist attraction with the construction of the park around the tower at this. The park is a public interaction space either on weekdays or on holidays. So the events of a general nature are usually organized around the park near the clock tower, one of which is the point of commencement of Stage 4 Tour de Singkarak 2011

Malioboro
 
Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.

malioboro
Malioboro is the name of one of the three-way streets in the city of Yogyakarta, which stretches from the monument to the intersection Yogyakarta Yogyakarta Post Office. As a whole consists of Mangkubumi Prince Street, Jalan Jalan Malioboro and Gen.. A. Yani. This road is an imaginary axis line of the Sultan's Palace.
There are several historical objects in the region include three streets of Yogyakarta Monument, Monument Station, the Great House, Market Beringharjo, Offensive and Monuments Vredeburg Oemoem March 1.
Malioboro street is very popular with street vendors who sell their crafts and food stalls jogja lesehan at night selling food and warm typical jogja known as a gathering place of artists-artists who often express their capabilities such as playing music, painting, hapening art, mime and others along this path.



Pantai sanur


Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.
Pantai Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.

Sanur beach
Sanur beach is a place famous tourist resort island of Bali. This place is located just east of the city of Denpasar, the capital of Bali. Sanur is located in the municipality of Denpasar.
Sanur beach is a site primarily for surfing (surfing). Especially the already famous Sanur beach waves among foreign tourists. Not far off there is also the location of Sanur beach diving and snorkeling. Because the condition is a friendly, dive sites can be used by divers of all skill levels.
Sanur beach is also known as the Sunrise beach (Sunrise Beach) as opposed to Kuta Beach.
Because of its location on the island east of Bali, the Bali beach is a perfect location for enjoying the sunrise or the sun rises. It makes it more interesting sights, there is even a segment on Sanur beach is a beach called Sunrise because the scenery is very beautiful sunrise when viewed from there.
Along the coast of Bali is a fitting place to see sunrise. Especially now built a sort of sanderan containing tiny cottages that could be a place to sit around waiting for sunrise. In addition, the waves on the beach is relatively quiet so it is suitable for beach recreation scene kids harmless.
In addition, visitors can see the sun rises with a swim at the beach. Much of this coastal region has an exotic white sand. Equipped with shade trees, visitors can sit and enjoy the spring rolls or grilled corn sold many street vendors.
Sights along the coast of Bali is now equipped with a supporting tour, such as hotels, restaurants or small cafes and art shops. One of the oldest hotels in Bali are built on this beach. The hotel is named Ina Grand Bali Beach is located right on the beach. In addition, the coastline is also constructed such a pedestrian area that is often used as a jogging track for tourists or locals. The line was stretched to the south across the beach Shindu, coral beaches to Semawang so tourists can enjoy the beach at the same time exercising in the morning.

Uluwatu


Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung.
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.[1]
Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.
Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.[2]
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar, bahkan even internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat selancar selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik.
uluwatu
Pura Luhur Uluwatu temple or Pura Uluwatu is located in the Village area Pecatu, District of Kuta, Badung.
Temple is located on the southwestern island of Bali on the bridge and the steep rocks jutting into the sea of high and this is the Temple of Heaven Sad is believed by Hindus as a buffer of 9 of the wind. This temple was originally used to be a place of worship of a holy priest of the 11th century named professor Kuturan. He lowered the teachings of traditional village with all the rules. This temple is also used to worship the holy priest that followed, namely Dang Hyang Nirartha, who came to Bali in late 1550 and end the trip with so-called sacred or Ngeluhur Moksah in this place. The word is at the origin of the name Luhur Uluwatu Temple. [1]
Pura Uluwatu is located at a height of 97 meters above sea level. In front of the temple there is a small forest is called the base kekeran, the sanctity of the temple serves as a buffer.
Pura Uluwatu temple has several pesanakan, the temple is closely related to the parent temple. It is Pura Pura pesanakan Bajurit, Pererepan Pura, Pura toadstool, and Pura Pura Dalem Selonding Pangleburan Dalem. Each temple has a strong link with Pura Uluwatu, especially in the days of his piodalan. Piodalan at Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pura Toadstool Pererepan and fell on Tuesday Kliwon Wuku Medangsia every 210 days. Manifestation of God who was worshiped in the temple Uluwatu is the god Rudra. [2]
Pura Uluwatu is also known for the beach directly below Pecatu is often used as a place for surfing, and even international events are often held here. Famous surf beach is very suitable to be used as a surfing paradise, except that it is very beautiful.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar